Desa Tanjungbarang, 7 Agustus 2024 – Setelah menjalani program Kuliah Kerja Nyata (KKN) selama sebulan penuh di Desa Tanjungbarang Kecamatan Cikatomas Kabupaten Tasikmalaya Provinsi Jawa Barat, mahasiswa Universitas Bakti Tunas Husada kini resmi mengakhiri pengabdiannya. Namun, mereka tidak lupa untuk meninggalkan sejumlah kenang-kenangan berharga bagi warga desa.
Kegiatan KKN di Desa Tanjungbarang berlangsung selama 1 bulan penuh, terhitung mulai tanggal 8 Juli hingga 6 Agustus 2024. Sebanyak 20 mahasiswa dari berbagai program studi terlibat dalam pengabdian masyarakat ini, dipimpin oleh Ketua Kempoknya, Aris.
“Kami sangat bersyukur dan berterima kasih atas sambutan hangat serta dukungan penuh dari warga Desa Tanjungbarang selama kami melaksanakan KKN. Kerja sama yang baik membuat kami dapat menjalankan berbagai program dengan lancar,” ungkap Aris, salah satu mahasiswa peserta KKN.
Dalam kurun waktu sebulan, para mahasiswa KKN telah menghasilkan berbagai program dan karya yang bermanfaat bagi desa. Mulai dari pelatihan kewirausahaan untuk ibu-ibu PKK dan Kader pembuatan sabun mandi dan sabun cuci piring, hingga yang laiinya
“Kami berusaha memberikan kontribusi nyata yang sesuai dengan kebutuhan warga desa. Semoga apa yang kami lakukan dapat bermanfaat dalam jangka panjang,” tambah Aris.
Akhir program KKN di Desa Tanjungbarang ditandai dengan acara perpisahan dan penyerahan kenang-kenangan. Pihak desa menerima sejumlah bantuan.
Bapak Harun Arasid, selaku Kepala Desa Tanjungbarang, menyampaikan apresiasi tinggi atas kontribusi mahasiswa KKN Bakti Tunas Husada. “Kami sangat terkesan dengan semangat dan kreativitas mereka. Program-program yang dijalankan sangat membantu meningkatkan kesejahteraan warga desa. Kami berharap kerja sama ini dapat terus berlanjut di masa mendatang.”
Tidak hanya memberikan manfaat nyata, mahasiswa KKN juga mendapatkan banyak pelajaran berharga selama berinteraksi dengan masyarakat desa. Mereka dapat menerapkan ilmu yang didapat di bangku kuliah serta belajar memahami kebutuhan dan tantangan yang dihadapi warga desa.
“Pengalaman KKN di Desa Tanjungbarang menjadi kenangan tak terlupakan bagi kami. Kami berharap dapat kembali lagi ke sini suatu hari nanti,” pungkas Aris dengan senyum penuh haru.
0 Komentar