(0265) 7581483

pemdestanjungbarang@gmail.com

Permohonan Online

Anda dapat mengajukan secara permohonan online

Produk Warga

Jelajahi produk lokal buatan dari para warga kami untuk Anda

Lapor/Aduan/Saran

Anda dapat melaporkan aduan dan memberi saran maupun kritik

Gotong Royong Membangun Jembatan Bambu untuk Jalan Pintas Warga Kampung Mekarjaya

Tanjungbarang – Semangat Kebersamaan Menghubungkan Gorowong dan Sibawang

Poto Dokumentasi kegiatan Gotong Royong Membangun Jembatan Bambu untuk Jalan Pintas Warga Kampung Mekarjaya

Terlihat antusias warga Kampung Mekarjaya, Desa Tanjungbarang, berkumpul di pinggir sungai yang memisahkan dua pemukiman, Gorowong dan Sibawang. Mereka tidak datang untuk sekadar berbincang, melainkan untuk bergotong royong membangun sebuah jembatan bambu yang akan menghubungkan kedua permukiman tersebut.

Proyek pembangunan jembatan ini dipimpin langsung oleh Bapak Didin, ketua RT 003-RW 005 setempat. Dengan semangat kebersamaan, warga dari segala usia, latar belakang, dan profesi saling bahu-membahu menyelesaikan pekerjaan. Ada yang mengumpulkan bambu, ada yang memotong dan merangkainya, serta ada pula yang bertugas menyusun dan mengikat konstruksi jembatan.

“Ini adalah bentuk gotong royong yang sudah menjadi tradisi di kampung kami,” ujar Bapak Didin sambil mengawasi jalannya pekerjaan. “Dengan kerja sama yang baik, kami yakin jembatan ini akan selesai tepat waktu dan dapat dimanfaatkan oleh warga.”

Semangat Kebersamaan Warga Kampung

Kegiatan gotong royong ini tidak hanya menyatukan warga untuk menyelesaikan proyek pembangunan, tetapi juga memupuk rasa kebersamaan dan kekeluargaan di antara mereka. Terlihat anak-anak ikut membantu orang tua mereka, sementara para lansia menyemangati dan memberikan saran-saran berharga.

“Kami senang bisa berkumpul dan bekerja sama membangun jembatan ini,” ungkap Ibu Suroh, salah seorang warga. “Selain mempermudah akses, kegiatan ini juga menjalin hubungan yang erat di antara kami.”

Setelah hampir seharian bekerja keras, akhirnya jembatan bambu pun selesai dibangun. Warga pun tak lupa untuk merayakannya dengan makan liwet bersama, menikmati masakan khas kampung yang dimasak oleh ibu-ibu setempat.

“Inilah yang membuat kampung kami terasa hidup, semangat gotong royong dan kebersamaan yang selalu terjaga,” tutup Bapak Didin dengan senyum bangga.

0 Komentar

Kirim Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Baca artikel lainnya