Tanjungbarang, 23 September 2025 – Malam itu, hawa dingin menusuk tulang. Namun, pemandangan di RT.003 RW.004 Kp Lengkongbarang jauh dari kesan sepi. Di bawah sorotan lampu seadanya, beberapa warga berkumpul, bukan untuk beristirahat, melainkan untuk sebuah misi mulia: memperbaiki akses jalan pertanian padi sawah yang jebol dan rusak parah akibat derasnya hujan.

Jalan yang biasanya ramai dilalui para petani kini berubah menjadi jalur air. Medan yang sulit ini menjadi tantangan besar, terutama bagi para petani yang harus mengangkut hasil panen mereka. Tanpa dikomando, warga RT.003 RW.004 berinisiatif untuk bergotong royong, tidak menunggu pagi, karena mereka tahu setiap detik berharga.

Gelapnya malam tidak menyurutkan semangat. Cahaya senter dan lampu menjadi saksi bisu kebersamaan yang luar biasa. Para bapak dengan sigap mengangkut material, menimbun lubang-lubang, dan meratakan jalanan. Sementara itu, para ibu menyiapkan teh hangat dan camilan untuk menjaga energi para pejuang malam.

Suasana gotong royong ini terasa begitu hangat, seolah mengalahkan dinginnya udara. Canda dan tawa sesekali terdengar, mencairkan suasana. Tak ada keluh kesah, yang ada hanya tekad kuat untuk menyelesaikan pekerjaan. Mereka bekerja bahu-membahu, saling membantu, dan menguatkan satu sama lain.

Kegiatan ini membuktikan bahwa semangat solidaritas dan kepedulian masih sangat hidup di tengah masyarakat. Jalan ini bukan hanya tentang akses fisik, tetapi juga simbol dari kekuatan persatuan. Dengan gotong royong, tidak ada tantangan yang terlalu berat. Jalan yang rusak itu bukan lagi penghalang, melainkan media yang menyatukan mereka dalam satu tujuan.

Ketika fajar mulai menyingsing, jalan pertanian itu sudah kembali layak dilalui. Hasil kerja keras semalaman terlihat jelas. Wajah-wajah lelah itu terpancar senyum bangga dan puas. Mereka membuktikan bahwa kebersamaan adalah kunci untuk mengatasi segala rintangan, bahkan di tengah dinginnya malam.