Tanjungbarang 30 Agustus 2025 – Di Desa Tanjungbarang, semangat kebersamaan terasa begitu kental. Pada momen spesial ini, warga merajut dua perayaan besar: peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW dan penutupan HUT RI yang ke-80. Acara yang digelar di Aula Gedung Olahraga Desa Tanjungbarang ini menjadi bukti nyata bahwa nilai-nilai keagamaan dan nasionalisme bisa bersatu harmonis, memperkuat tali silaturahmi di antara warga.
Acara ini bukan sekadar perayaan, melainkan refleksi mendalam atas perjalanan bangsa dan teladan Rasulullah. Aula GOR yang biasanya ramai dengan aktivitas olahraga, malam itu bertransformasi menjadi ruang yang khusyuk dan penuh makna. Tepat di podium, Bendera Merah Putih berdiri tegak, berdampingan dengan ornamen islami, melambangkan paduan antara cinta tanah air dan cinta Rasul.
Puncak acara dimeriahkan dengan ceramah inspiratif dari Ustadz Ucu Rahmat Taufik Rohman, S.H. Beliau hadir membawa pesan penting yang menyentuh hati seluruh hadirin. Dalam ceramahnya, Ustadz Ucu dengan apik mengaitkan perjuangan para pahlawan kemerdekaan dengan keteladanan Nabi Muhammad SAW. Ia mengajak jamaah untuk tidak hanya mengenang, tetapi juga meneladani semangat juang, pengorbanan, dan akhlak mulia. “Kita bisa merdeka karena para pahlawan berjuang dengan ikhlas dan tanpa pamrih. Itu adalah cerminan dari pengorbanan Nabi yang berjuang menegakkan kebenaran,” ujar beliau, yang disambut anggukan setuju dari para hadirin.
Acara ini diawali dengan sambutan hangat dari dua tokoh penting desa. Bapak Harun Arasid, Kepala Desa Tanjungbarang, membuka acara dengan rasa syukur. “Perayaan Maulid dan penutupan HUT RI ini adalah cara kita untuk berterima kasih kepada Allah SWT dan para pahlawan. Mari kita jaga semangat ini untuk membangun desa kita menjadi lebih baik,” ungkapnya penuh semangat.
Tak kalah penting, KH Dede Abdul Rohman, Ketua MUI Desa Tanjungbarang, memberikan pesan-pesan yang menyejukkan. Beliau menekankan pentingnya menjaga persatuan dan kesatuan. “Maulid mengajarkan kita tentang cinta kasih dan toleransi, sementara kemerdekaan mengajarkan kita untuk bersatu. Dua-duanya adalah modal utama kita sebagai bangsa,” pesannya, mengingatkan seluruh warga akan kekuatan kebersamaan.
Acara ini sukses menutup rangkaian kegiatan 17 Agustusan yang ke-80 dengan cara yang paling bermakna. Lebih dari sekadar perayaan, kegiatan ini menjadi wadah untuk merefleksikan kembali nilai-nilai luhur yang telah diwariskan. Warga pulang dengan hati yang penuh kebahagiaan dan semangat baru, siap menghadapi masa depan dengan optimisme, berbekal teladan Rasulullah dan semangat juang para pahlawan.
Di Desa Tanjungbarang, peringatan Maulid Nabi dan HUT RI bukan hanya sekadar acara seremonial, tetapi menjadi pengingat bahwa kebersamaan adalah kunci, dan dengan iman serta nasionalisme, kita bisa membangun masa depan yang lebih cerah.
0 Komentar