(0265) 7581483

pemdestanjungbarang@gmail.com

Permohonan Online

Anda dapat mengajukan secara permohonan online

Produk Warga

Jelajahi produk lokal buatan dari para warga kami untuk Anda

Lapor/Aduan/Saran

Anda dapat melaporkan aduan dan memberi saran maupun kritik

Kampung Lengkongbarang: Merajut Pembangunan Fisik dan Ruhani dalam Pengajian Bulanan

Tanjungbarang, 30 Oktober 2025 Udara kamis siang di Kampung Lengkongbarang terasa hangat oleh semangat kebersamaan. Bukan hanya sekadar pertemuan, namun kegiatan Pengajian Bulanan Rutin Tingkat Desa di bawah naungan Pemerintah Desa Tanjungbarang kembali menjadi panggung kolaborasi antara agenda pembangunan duniawi dan siraman rohani ukhrawi. Dihadiri langsung oleh Kepala Desa Tanjungbarang, Bapak Harun Arasid, serta para tokoh masyarakat dan ratusan jamaah, hari ini menjadi momentum krusial untuk membahas nasib desa di tahun 2025.

Kepala Desa Harun Arasid membuka sesi dengan kabar gembira yang perlu mendapat perhatian serius dari seluruh warga, khususnya Lengkongbarang. Pembahasan utama adalah tindak lanjut dari Bantuan Keuangan Provinsi kepada Desa Tahun Anggaran 2025 yang dialokasikan untuk pembangunan jalan desa.

“Hari ini, 30 Oktober 2025, tepat pada Surat Edaran Nomor: 140/SE.02/Des-008/X/2025 telah diterbitkan. Ini bukan hanya selembar kertas, tapi adalah komitmen kita bersama,” tegas Bapak Kades.

Isi surat edaran tersebut adalah mengenai Penutupan Sementara Jalan Desa Ruas Palawija-Gunungbatu. Penutupan ini mutlak dilakukan demi kelancaran proses pembangunan dan untuk memastikan hasil akhir berupa jalan rabat beton yang kokoh dan mulus dambaan seluruh warga.

Lebih lanjut, Bapak Harun menekankan pentingnya transparansi dan akuntabilitas. Pemerintah Desa diwajibkan oleh Gubernurnur Provinsi Provinsi Jawa Barat untuk:

  • Mendokumentasikan secara detail seluruh proses pemanfaatan bantuan, mulai dari kondisi jalan sebelum dan setelah dibangun, dalam bentuk video.
  • Mengirimkan bukti link video tersebut sebagai laporan resmi.
  • Mempublikasikan dokumentasi tersebut melalui website desa atau media sosial lainnya, memastikan setiap rupiah uang rakyat dapat dipertanggungjawabkan dan dilihat langsung oleh publik.

Di tengah isu pembangunan fisik, Bapak Harun Arasid tak pernah lelah menyuarakan ancaman yang menggerogoti fondasi sosial masyarakat: bahaya judi online.

Dengan nada penuh keprihatinan, beliau terus memberikan edukasi dan wawasan bahwa penyalahgunaan dana, terutama untuk kegiatan terlarang seperti judi online, akan berdampak fatal dan sangat berpengaruh terhadap status penerima Bantuan Sosial (Bansos). Kasus-kasus nasional telah membuktikan bahwa penerima Bansos yang terindikasi terlibat judi online akan segera dicoret dari daftar penerima bantuan.

“Bantuan ini adalah amanah, titipan untuk kebutuhan dasar, bukan untuk dipertaruhkan. Mari jaga diri, jaga keluarga, agar hak kita akan bantuan sosial tidak hilang sia-sia karena godaan sesaat,” pesannya, menggarisbawahi pentingnya integritas moral dalam memanfaatkan bantuan pemerintah.

Sebagai penyejuk rohani, acara yang paling dinanti adalah sesi pengajian. Malam ini, jamaah disuguhi tausiah mendalam oleh Kiyai ternama, Ketua MUI Desa Tanjungbarang, KH. Dede Abdul Rohman. Dengan gaya bahasa yang lugas namun menyentuh, beliau membahas empat pilar penting dalam menjalani kehidupan seorang muslim:

  1. Disiplin Terhadap Waktu, Terutama Ibadah Salat Fardu: Kiyai Dede mengingatkan bahwa salat adalah tiang agama dan tolok ukur disiplin diri. Kedisiplinan waktu salat akan melahirkan kedisiplinan di seluruh aspek kehidupan.
  2. Hindari Sifat Kemunafikan: Beliau menekankan bahaya munafik, yaitu ketika lisan dan hati tidak sejalan. Sifat ini akan merusak hubungan dengan Allah dan sesama manusia.
  3. Murka Allah Amat Berat Terhadap Orang yang Tahu tapi Tidak Mengamalkannya: Ilmu tanpa amal ibarat pohon tanpa buah. Kiyai Dede mengajak jamaah untuk tidak hanya menjadi orang yang berilmu, tetapi juga yang beramal, karena ini adalah bentuk pertanggungjawaban terbesar atas nikmat pengetahuan yang diberikan.
  4. Waspada Terhadap Perhitungan di Akhirat: Setiap amal perbuatan, baik besar maupun kecil, akan dihitung. Peringatan ini menjadi pengingat bagi jamaah untuk senantiasa mawas diri dan memperbanyak bekal sebelum bertemu dengan Sang Pencipta.

Pengajian bulanan rutin di Kampung Lengkongbarang ini sekali lagi membuktikan perpaduan harmonis antara pembangunan infrastruktur desa dan peningkatan kualitas spiritual warganya. Dengan arahan tegas dari Kepala Desa mengenai pembangunan dan pencegahan masalah sosial, serta bimbingan rohani dari Ketua MUI, Desa Tanjungbarang bergerak maju dengan fondasi fisik yang kuat dan jiwa yang teguh.

0 Komentar

Kirim Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Baca artikel lainnya