Tanjungbarang, 17 Oktober 2025 – Semangat “Jum’at Berkah” terasa begitu kental di Kampung Kadu, Desa Tanjungbarang. Tepat di hari itu, roda pembangunan desa mulai berputar, bukan dengan alat berat yang menderu, melainkan dengan kekuatan utama yang dimiliki desa: Gotong Royong. Ratusan warga Kampung Kadu, khususnya RT.006 RW.002, tumpah ruah dalam kegiatan kerja bakti kolosal untuk mewujudkan infrastruktur yang telah lama dinantikan: Jalan menuju Tempat Pemakaman Umum (TPU) Kampung Kadu.
Jalan setapak yang sebelumnya becek dan licin, kini akan disulap menjadi jalan beton kokoh. Pembangunan ini memiliki volume yang cukup signifikan: Panjang 185 Meter, Lebar 1,2 Meter, dan Tebal 0,12 Meter. Angka-angka ini bukan sekadar statistik proyek, melainkan representasi dari akses yang lebih layak dan mulia bagi warga untuk mengantarkan sanak saudara mereka ke peristirahatan terakhir.
“Jalan ini sangat vital. Bukan hanya memudahkan saat berduka, tapi juga menunjukkan penghormatan terakhir kita. Kami bangga melihat semua warga bersatu,” ujar salah satu tokoh masyarakat di sela-sela membawa adukan semen.
Pembangunan ini bukanlah isapan jempol semata, melainkan buah nyata dari partisipasi dan perencanaan desa. Seluruh pembiayaan bersumber dari Dana Desa Tahap II Tahun Anggaran 2025, dengan alokasi sebesar Rp. 30.000.000,- (termasuk PPN & PPH).
Ini adalah bukti konkret bagaimana Dana Desa kembali ke masyarakat dalam wujud pembangunan yang paling mendesak. Dengan semangat yang melekat dalam pelaksanaannya, dana tersebut tidak hanya membangun fisik jalan, tetapi juga menghidupkan perekonomian lokal dan memberdayakan warga sebagai pelaku pembangunan.
Pelaksana Kegiatan (PPKD) Desa Tanjungbarang dipercaya sebagai nahkoda yang mengendalikan jalannya proyek ini. Mereka ditantang untuk menyelesaikan pembangunan jalan TPU ini dalam kurun waktu 10 hari kalender.
Namun, kunci keberhasilan pembanguan ini tetap ada di tangan para warga. Tua muda, laki-laki dan perempuan, semua larut dalam kebersamaan. Cangkul beradu, sorak sorai semangat terdengar, dan bekal makanan sederhana disajikan bersama sebagai simbol kekeluargaan yang tak lekang oleh waktu. Pekerjaan berat terasa ringan karena dipikul bersama.
Pembangunan jalan menuju TPU ini adalah babak baru bagi Kampung Kadu. Tidak hanya meninggalkan jejak fisik berupa jalan beton, tetapi juga mengukir kembali nilai-nilai luhur Gotong Royong.
Peristiwa pada 17 Oktober 2025 ini menjadi pengingat bahwa kemajuan sebuah desa tidak hanya ditentukan oleh besaran anggaran, tetapi oleh seberapa kuat dan erat ikatan kebersamaan warganya. Jalan ini kelak akan menjadi saksi bisu, bahwa di tengah tantangan zaman, semangat bahu-membahu masih menjadi fondasi utama dalam membangun Desa Tanjungbarang menuju masa depan yang lebih baik dan sejahtera.
0 Komentar