(0265) 7581483

pemdestanjungbarang@gmail.com

Permohonan Online

Anda dapat mengajukan secara permohonan online

Produk Warga

Jelajahi produk lokal buatan dari para warga kami untuk Anda

Lapor/Aduan/Saran

Anda dapat melaporkan aduan dan memberi saran maupun kritik

Memeluk Cinta Sang Nabi di Kaki Gunung: Warga RT.001 RW.004 Kp. Lengkongbarang Memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW

Tanjungbarang, 26 September 2025 – Di jantung Kampung Lengkongbarang, Desa Tanjungbarang, ada sebuah tradisi tahunan yang selalu memancarkan kehangatan dan cahaya iman. Bukan sekadar rutinitas, tetapi perayaan cinta yang mendalam. Warga RT.001 RW.004 baru-baru ini menggelar peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW dengan kemeriahan yang menyentuh hati, menjadikan momen ini sebagai puncak kebersamaan dan spiritualitas di desa tersebut.

Jalanan kampung Lengkongbarang dipenuhi oleh antusiasme. Kaum bapak, ibu, remaja, hingga anak-anak tumpah ruah di lokasi acara, bersiap menyambut malam penuh berkah. Aroma masakan tradisional beradu dengan wangi bumbu masak di dapur, menciptakan suasana sakral sekaligus meriah. Inti dari perayaan ini, tentu saja, adalah menjalin kembali ikatan batin dengan suri teladan terbaik umat manusia, Nabi Muhammad SAW.

Kegiatan malam itu terasa istimewa dengan kehadiran sosok yang sangat dihormati: KH. Dede Abdul Rohman, Ketua Majlis Ulama Indonesia (MUI) Desa Tanjungbarang. Kiyai Dede, yang dikenal karena penyampaian tausiahnya yang renyah dan candanya namun mendalam, menjadi magnet utama yang menarik perhatian seluruh mustami’ (jamaah) yang hadir.

Dengan suara yang penuh wibawa dan kasih sayang, beliau menyampaikan diantaranya dua poin kunci yang menjadi bekal berharga bagi seluruh warga. Tausiah beliau tidak hanya sebatas ceramah, melainkan sebuah ajakan reflektif untuk menyambut kebahagiaan abadi.

Poin pertama yang disampaikan oleh KH. Dede Abdul Rohman menggugah kesadaran. Beliau mengingatkan bahwa semua manusia (umat Nabi Muhammad SAW) akan masuk ke surga, terkecuali yang tidak mau (tidak mentaati perintah Allah dan Rasul-Nya).

Pernyataan ini seolah menjadi cambuk lembut: Surga adalah hak istimewa yang sudah dijanjikan, tetapi syaratnya hanyalah kemauan untuk taat. “Siapa yang tidak mau? Yaitu mereka yang menolak menaati perintah Allah dan menjauhi larangan-Nya,” jelas beliau. Pesan ini menekankan bahwa kunci menuju kebahagiaan sejati bukanlah kesulitan, melainkan kesadaran dan kerelaan hati untuk mengikuti petunjuk Nabi.

Selanjutnya, Kiyai Dede menegaskan hakikat cinta kepada Sang Pencipta. Beliau berpesan, Barang siapa yang cinta kepada Allah SWT, ikuti perintah Rasulullah.

Pesan ini sangat lugas dan fundamental. Cinta kepada Allah tak bisa hanya diucapkan, tetapi harus diwujudkan dalam ketaatan kepada utusan-Nya. Maulid Nabi, menurut beliau, adalah momen untuk memperbarui janji tersebut. Mencintai Nabi Muhammad SAW berarti mencontoh akhlaknya, mengamalkan sunnahnya, dan menjalankan syariatnya—sebuah peta jalan yang jelas menuju rida Ilahi.

Peringatan Maulid Nabi di RT.001 RW.004 Kp. Lengkongbarang ini jauh lebih dari sekadar mendengarkan ceramah. Ini adalah bukti nyata bahwa semangat gotong royong dan ukhuwah Islamiyah masih tertanam kuat.

Para ibu-ibu sibuk menyiapkan hidangan khas maulid, para remaja merapikan tempat duduk, dan bapak-bapak memastikan kelancaran acara. Seluruh proses, dari persiapan hingga penutup, adalah orkestra kebersamaan yang indah. Mereka tidak hanya merayakan hari kelahiran fisik seorang Nabi, tetapi juga kelahiran kembali semangat keimanan dan persatuan di tengah masyarakat.

Di akhir acara, seluruh jamaah pulang membawa pencerahan dari tausiah KH. Dede Abdul Rohman, sekaligus membawa kehangatan dari jalinan silaturahmi yang semakin erat. Mereka kembali ke rumah dengan tekad yang diperbarui: menjadi umat yang “mau” masuk surga dengan cara mengikuti jejak cinta yang telah digariskan oleh Rasulullah SAW.


Pertanyaan Reflektif:

Setelah menyimak tausiah dari KH. Dede Abdul Rohman, langkah nyata apa yang akan Anda ambil besok pagi untuk membuktikan bahwa Anda adalah umat yang “mau” mentaati perintah Rasulullah SAW?

1 Komentar

Kirim Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Baca artikel lainnya